14 January 2015

Limit Bahan Bakar di MotoGP 2016

Pabrikan MotoGP Sepakati Limit Bahan Bakar Untuk 2016


Penggunaan elektronik yang seragam dan ban Michelin pada musim 2016 menjadi dasar utama perubahan regulasi batas bahan bakar di MotoGP menjadi 22 liter. Keputusan tersebut diambil pada pertemuan Komisi Grand Prix awal minggu ini di Madrid.Saat ini, motor prototype pabrikan yang digunakan oleh Yamaha dan Honda hanya boleh menggunakan 20 liter bahan bakar. Namun kelas Open Class diperbolehkan hingga 24 liter.Pembicaraan mengenai regulasi ini telah berlangsung berbulan-bulan di antara anggota MSMA, berujung dengan kesepakatan mengenai batas bahan bakar 22 liter tersebut. Meski awalnya Honda menginginkan regulasi di angka 21 liter, Bos HRC Shuhei Nakamoto mengakui bahwa Yamaha dan Ducati bersikeras menambah satu liter lagi.Kepada MCN, Nakamoto mengatakan, “Bagi kami tak masalah 21 atau 22 liter. Yamaha dan Ducati menginginkan 22 liter, namun angka ini mungkin juga akan membantu pendatang baru seperti Suzuki atau Aprilia.”Menurut Bos Yamaha, Kouichi Tsuji, 22 liter menjadi angka yang ideal karena ketidakpastian mengenai performa elektronik seragam yang akan digunakan pada 2016.



“Penggunaan bahan bakar tergantung pada kualitas perangkat lunak. Motor pabrikan kini menggunakan 20 liter dan kini penggunaan kami kini 5% lebih efisien ketimbang tahun lalu (2013) dan hal ini dihasilkan dari pengembangan perangkat lunak dalam elektronik. Kontrol campuran bahan bakar harus sangat presisi, jadi kapasitas bahan bakar akan sangat tergantung dengan kualitas software.”“Jika software-nya masih di bawah Open Class Yamaha, maka Yamaha akan kesulitan dengan 21 liter. Kurasa 22 liter masuk akal. Motor Open Class kami kini menggunakan 23 liter lebih sedikit. Jadi jika elektroniknya tetap sama, 21 liter itu mustahil.”Bos Ducati, Gigi Dall’Igna sendiri juga meyakini bahwa angka 22 liter merupakan kompromi yang tepat menyikapi perubahan regulasi, termasuk pergantian supplier ban dari Bridgestone ke Michelin.“Pendapat pribadiku, akan banyak hal berbeda yang diterapkan pada 2016, seperti ban dan kami tak tahu apakah hal ini akan berpengaruh pada penggunaan bahan bakar. Pemakaian bahan bakar tergantung pada putaran ban dan tingkat cengkeraman dan ini menjadi satu masalah tersendiri.”Software yang akan digunakan juga akan seragam dan bukan merupakan software pabrikan, jadi bisa berarti strategi untuk menghemat bahan bakar mungkin belum tersedia di dalamnya. Setidaknya, kami akan butuh lebih banyak bahan bakar pada awalnya. Di masa depan, kita bisa bicarakan untuk mengurangi hal ini, namun di permulaan kami butuh lebih dari 21 liter, dan Yamaha sepakat dengan kami soal hal ini,” tutup Dall’Igna.
sumur : late-braker.com | HELMI ADITYA

No comments:

Post a Comment